Dikenal sebagai obat untuk mengatasi infeksi cacing, muncul sebuah penelitian bahwa obat tersebut bisa mengobati infeksi Covid-19. Ivermectin dianggap bisa menurunkan jumlah virus Corona pada sel yang terinfeksi. Riset lain juga menyatakan bahwa ivermectin mempercepat proses pemulihan pasien Covid-19. Lalu, apa itu ivermectin? Benarkah obat tersebut dapat mengobati Covid-19? Simak ulasan berikut ini.
Apa Itu Ivermectin?
Ivermectin merupakan obat antiparasit dan digunakan untuk mengatasi penyakit yang diakibatkan oleh infeksi cacing. Cara kerja ivermectin adalah dengan melumpuhkan dan membunuh larva cacing yang ada di dalam tubuh.
Obat tersebut juga digunakan untuk mengatasi infeksi kutu dan tungau. Invermectin diduga memiliki efek antiradang dan menghambat protein khusus yang diperlukan virus untuk menyerang tubuh.
Fakta Ivermectin
Digunakan sebagai obat cacing dan pembasmi kutu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa ivermectin memiliki efek antivirus terhadap beberapa virus seperti zika, influenza, virus dengue dan chikungunya.
Penggunaan ivermectin sebagai obat Covid-19 telah diteliti untuk mengetahui pengaruhnya. Hasil riset menunjukkan kombinasi ivermectin dengan obat doxycycline bekerja baik dalam proses penyembuhan Covid-19.
Meskipun begitu, hingga saat ini belum ada studi yang membuktikan bahwa ivermectin efektif untuk mencegah Covid-19.
Institusi kesehatan seperti FDA, WHO, BPOM dan Kementerian Kesehatan pun belum merekomendasikan penggunaan obat tersebut untuk mencegah dan mengobati Covid-19 karena belum ada uji klinis serta data yang memadai terkait pemanfaatan ivermectin sebagai obat Covid-19.
Namun, hingga saat ini efektivitas ivermectin masih meneliti potensi ivermectin untuk mengobati penyakit Covid-19.
Indikasi Ivermectin
Obat ivermectin yang telah disetujui FDA bisa digunakan untuk mengobati infeksi berikut ini:
- Strongyloidiasis
Merupakan infeksi cacing parasit yang menyebabkan masalah sakit perut, mulas, diare, ruam serta kembung.
- Onchocerciasis
Parasit yang menyebabkan penyakit river blindness yang menyebabkan ruam, penyakit mata atau pertumbuhan abnormal yang ada di bawah kulit.
- Helminthiasis
Sebuah penyakit dimana tubuh manusia dan hewan terinfeksi cacing parasit yang dapat menyebabkan kerusakan fisiologis.
- Scabies
Scabies atau kudis, penyakit kulit yang dapat menular akibat tungau kecil sehingga menyebabkan kulit terasa gatal.
Meskipun sama-sama digunakan untuk mengobati infeksi parasit, obat yang dibuat untuk hewan tidak boleh dikonsumsi oleh manusia dan sebaliknya. Dosis obat untuk hewan besar seperti kuda dan sapi, obat tersebut akan menjadi racun jika dikonsumsi oleh manusia.
Dosis dan Cara Minum Ivermectin
Dosis penggunaan ivermectin berbeda-beda baik anak-anak maupun orang dewasa. Penggunaan obat ini disesuaikan dengan berat badan dan jenis parasit atau penyakit yang menyerang. Jika ivermectin dikonsumsi secara berlebihan maka dapat menjadi racun bagi manusia.
Ivermectin hadir dalam bentuk tablet, biasanya diminum dalam dosis tunggal sebelum makan dan jeda waktu penggunaannya 1 jam atau 2 jam setelah makan.
Efek Samping Ivermectin
Seperti obat lain, ivermectin juga dapat menimbulkan efek samping, terutama jika penggunaannya tidak tepat dan dengan dosis yang tidak sesuai. Berikut adalah efek samping yang bisa mincul setelah mengonsumsi obat tersebut.
- Gangguan pencernaan, seperti muntah, diare dan mual
- Mengalami ruam kulit
- Pusing hingga pingsan
- Penurunan tekanan darah
- Rasa tidak nyaman di dada yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas
- Kehilangan selera makan
- Pembengkakan pada mata, wajah, ketiak serta beberapa bagian tubuh yang lain
- Nyeri sendi
- Detak jantung meningkat cepat
Itulah beberapa informasi mengenai apa itu ivermectin serta pengaruhnya terhadap Covid-19.
Leave a Reply