Keputihan Pada Anak yang Belum Haid, Apakah Normal?

Keputihan Pada Anak yang Belum Haid, Apakah Normal?

Selama ini, kamu mungkin mengenal keputihan hanya dialami oleh orang dewasa. Namun, apakah fakta itu benar?

Kenyataannya, keputihan juga bisa dialami oleh anak-anak. Bahkan, anak yang belum haid juga bisa mengalaminya.

Sebagai orang tua, kamu mungkin bingung apakah keputihan pada anak yang belum haid itu normal atau tidak. Begitu pula jika kamu sendiri adalah perempuan yang belum mendapatkan haid. Jangan panik dulu, yuk baca artikel ini untuk mengetahuinya.

Kenali Dulu Arti Keputihan

Sebelum melangkah lebih jauh, ada baiknya kamu mengenali terlebih dahulu apa itu arti keputihan.

Keputihan adalah cairan dari vagina yang lengket, tidak berbau, serta berwarna putih dan bening. Cairan ini biasanya akan terlihat pada pakaian dalam atau tisu toilet ketika kamu membersihkan diri setelah buang air kecil.

Keputihan bukan hal yang berbahaya. Justru, keputihan memiliki manfaat bagi vagina. Keputihan dapat membersihkan dan melembabkan vagina serta menghindari dan melawan infeksi.

Keputihan pada Remaja Perempuan yang Belum Haid

Meski keputihan lebih umum terjadi pada perempuan yang sudah haid, ternyata keputihan juga bisa dialami remaja perempuan yang belum mendapat haid.

Biasanya, ketika payudara remaja perempuan mulai bertumbuh, mereka akan mulai mengalami keputihan. Remaja perempuan akan merasakan celana dalamnya lebih sering basah karena adanya cairan putih dan bening yang keluar dari vagina.

Keluarnya keputihan umumnya terjadi sekitar 1 tahun hingga 6 bulan sebelum remaja perempuan mengalami menstruasi yang pertama. Hal ini sangat normal, karena vagina remaja sedang menjadi asam dan menumbuhkan ekosistem bakteri yang baik untuk menghindari adanya bakteri jahat.

Semakin dekat dengan haid pertama, keputihan yang dialami remaja akan berubah. Terkadang, remaja mengalami keputihan yang terlalu cair, tebal, berwarna putih telur, dan bening. Perubahan keputihan ini disebabkan oleh perubahan hormon yang terjadi dalam siklus menstruasi.

Keputihan pada Bayi dan Balita Perempuan

Kamu tidak salah baca. Memang betul bahwa bayi perempuan juga bisa mengeluarkan cairan dari vaginanya. Hal ini dapat terjadi karena ibu mentransfer hormon ke janin melalui plasenta ketika hamil.

Biasanya, hal ini terjadi ketika bayi baru lahir. Sekitar 1 hingga 3 hari bayi akan mengeluarkan cairan dari vagina dan cairan tersebut akan hilang dalam waktu 2 minggu.

Selain bayi, keputihan juga bisa terjadi pada balita perempuan. Umumnya, hal ini terjadi ketika balita sedang berlatih menggunakan toilet. Balita yang belum bisa membersihkan dirinya dengan baik mungkin terkena infeksi bakteri yang menyebabkan cairan keluar dari vagina.

Tanda Harus ke Dokter

Sayangnya, tidak semua keputihan itu normal. Baik pada remaja, bayi, atau balita perempuan, kamu perlu mewaspadai keputihan jika muncul anomali. Anomali pada keputihan yang perlu kamu waspadai yaitu:

  • Terdapat perubahan warna pada keputihan menjadi kehijauan, kecoklatan, atau keabuan.
  • Terdapat perubahan bau tidak enak.
  • Terdapat perubahan tekstur, menjadi seperti berbusa atau terlihat seperti keju cottage.
  • Muncul keputihan yang terlalu banyak.
  • Muncul keputihan yang disertai dengan pendarahan.
  • Merasa gatal atau panas pada vagina.
  • Terdapat ruam kemerahan di sekitar vagina.

Jika hal itu terjadi, sebaiknya kamu atau anakmu memeriksakan diri ke dokter. Sebab, ada kemungkinan besar vagina mengalami infeksi jamur atau infeksi bakteri streptococcus. Bahkan, dalam beberapa kasus, keputihan bisa disebabkan oleh gonorrhea dan kekerasan seksual.

Itulah ulasan mengenai keputihan pada anak yang belum haid. Setelah membaca artikel ini, kami harap kamu memahami bahwa anak yang belum haid pun bisa mengeluarkan cairan dari vaginanya. Dengan demikian, kamu tak perlu panik lagi jika kamu atau anakmu mengalami keputihan.

Leave a Reply