Mengapa Warna Kulit Manusia Berbeda-beda? Ini Alasannya

Mengapa Warna Kulit Manusia Berbeda-beda? Ini Alasannya

Pernahkah kamu bertanya-tanya, mengapa warna kulit manusia berbeda-beda? Mengapa ada orang yang berkulit pucat? Mengapa ada orang yang kulitnya gelap?

Warna kulit manusia yang berbeda-beda menambah keunikan manusia yang beraneka ragam. Supaya kamu tahu tentang perbedaan warna kulit manusia, inilah artikel spesial untukmu. Yuk, baca dan simak dengan baik!

Beragam Warna Kulit Manusia

Berapa warna kulit manusia yang kamu tahu? 5? 7? Jika kamu menjawab dua angka tersebut, kamu tentu akan terkejut jika mengetahui fakta ini. Sebab, ternyata ada 110 warna kulit manusia. 110 warna kulit itu diidentifikasi oleh perusahaan Pantone, perusahaan yang berkutat dengan warna-warna.

Namun secara umum, terdapat 6 tipe kulit. Pembagian yang dinamakan tipe kulit Fitzpatrick ini digunakan untuk mengetahui risiko kanker kulit. Pembagian itu yaitu:

  • Tipe I: Tipe I adalah kondisi kulit yang sangat pucat. Kulit dengan tipe ini sering terbakar dan tidak pernah kecoklatan.
  • Tipe II: Tipe II yaitu kondisi kulit pucat yang sering terbakar. Berbeda dengan tipe I, kondisi kulit tipe II sesekali menggelap kecoklatan.
  • Tipe III: Pada tipe III, warna kulitnya adalah medium. Warna kulit ini sesekali terbakar dan selalu menjadi kecoklatan.
  • Tipe IV: Tipe IV memiliki warna kulit olive, atau hijau keabu-abuan. Warna kulit olive jarang terbakar, tetapi selalu menggelap jadi kecoklatan.
  • Tipe V: Tipe V adalah kondisi kulit berwarna coklat sedang. Orang yang memiliki warna kulit tersebut tidak pernah terbakar dan selalu kecoklatan.
  • Tipe VI: Terakhir, tipe VI adalah warna kulit hitam. Kulit ini tidak pernah terbakar, tetapi selalu kecoklatan.

Alasan Perbedaan Warna Kulit Manusia

Tadi, kamu sudah membaca tentang macam-macam warna kulit manusia. Lantas, apakah kamu tahu apa yang menyebabkan keberagaman tersebut?

Jika kamu penasaran, inilah penyebab perbedaan warna kulit manusia:

1. Evolusi Pertama

Evolusi warna kulit manusia yang pertama terjadi karena pengaruh geografi. Dahulu, ketika manusia bermigrasi ke tempat yang panas, membuat diri tetap sejuk adalah sebuah tantangan. Maka, adaptasi yang terjadi saat itu adalah meningkatkan jumlah kelenjar keringat dan mengurangi jumlah rambut pada tubuh. Berkurangnya jumlah rambut memudahkan keringat menguap. Alhasil, tubuh menjadi lebih sejuk.

2. Produksi Melanin

Berkurangnya rambut tubuh memunculkan masalah lain. Karena rambut berkurang, sinar matahari jadi lebih mudah mengenai kulit. Hal ini tidak baik, sebab matahari memiliki sinar UV yang berbahaya bagi kulit.

Sinar UV menyulitkan tubuh dalam memproduksi folat dan memproduksi lebih banyak melanin dalam tubuh. Melanin ini adalah pigmen yang menentukan warna kulit berwarna coklat atau kehitaman. Jika tubuh memproduksi banyak melanin, warna kulit akan semakin gelap.

3. Konsumsi Boga Bahari

Orang yang tinggal di Kutub Utara biasanya memiliki warna kulit lebih gelap, meskipun mereka tinggal di lingkungan yang dingin. Mengapa ini bisa terjadi?

Ketika orang tinggal di daerah dingin, radiasi sinar UV yang mereka terima hanya sedikit. Akibatnya, mereka akan kekurangan vitamin D. Untuk menghasilkan vitamin D, tubuh tidak butuh banyak melanin agar sinar UV bisa masuk.

Namun, orang yang tinggal di Kutub senang mengonsumsi seafood atau boga bahari.  Boga bahari mengandung banyak vitamin D. Mereka yang kulitnya gelap meski tinggal di daerah bersalju tidak kekurangan vitamin D, sehingga jumlah melanin tetap normal.

4. Makanan yang Dikonsumsi

Fakta unik yang harus kamu tahu adalah makanan memengaruhi warna kulitmu. Misalnya, ada satu kondisi langka bernama karotenemia yang bisa terjadi jika kamu makan terlalu banyak wortel. Kondisi ini membuat warna kulitmu berubah menjadi kuning atau jingga. Penyebabnya adalah jumlah karoten dalam darah yang terlalu banyak.

Selain itu, masalah kesehatan lain juga bisa memengaruhi warna kulit. Penyakit hepatitis, tumor, atau masalah pada hati bisa membuat kulitmu berwarna kekuningan.

Sekarang, kamu sudah tahu bahwa warna kulit bisa berbeda karena hal alami. Maka, perbedaan warna kulit manusia tidak boleh dijadikan landasan diskriminasi dan rasisme. Apapun warna kulitmu dan orang-orang di sekitarmu, bertemanlah dan bersahabatlah!

Leave a Reply